Sabtu, 19 Desember 2009

catan akhir tahun

dari tahun ke tahun ketahu tetap aja gak ada yang istimewa, semua masih diwarnai dengan merenung, menunggu dan belum banyak ada kerja yang membuat hati dan perasaan membanggakan diri.
diri ini masih dikejar oleh waktu yang sungguh menyita kegiatan-kegiatanku.
bangunku setiap setiap hari masih dikejutkan oleh alarem hp_ku yang mesti aku pasang 2 waktu yang berbeda. jam pertama aku bunyinya jam 5 pagi, untuk antisipasi aku pasang jam 5.30. weleh....weleh.... ji...ji...jiii !
mudah-mudahan allah swt masih diberi waktu yang panjang untuk memperbaiki yang masih ampuradul di tahun 2009/1430 untuk diriku sendiri dan keluargaku dan ditahun 2010/1431 semoga semua cita citaku ada wujudnya yang nyata.

Rabu, 25 November 2009

Agenda Kimia

Materi Ulangan Kimia SMK Negeri 2 Negara
1. Klas X (ATPH1, ATPH2, TPHPI1 DAN TPHPI2)
" SRUKTUR ATOM DAN SISTIM PERIODIK UNSUR "
Jumlah soal : 20 obtyektip, 5 esay
Waktu : 90 Menit
Tanggal : 2 Desember 2009

2. Klas XI( TKR1,TKR2, TPHPI1, TPHPI2,BS2 )
" REDOKS, KONSENTRASI DAN LARUTAN ELEKTROLIT "
Jumlah soal : 20 obtyektip, 5 esay
Waktu : 90 Menit
Tanggal : 2 Desember 2009

3. Klas XI( TKR1,TKR2, TPHPI1, TPHPI2,BS2 )
" hidrokarbon dan minyak bumi "
Jumlah soal : 20 obtyektip, 5 esay
Waktu : 90 Menit
Tanggal : 2 Desember 2009

SELAMAT BELAJAR !!!!

Proposal PTK

PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
( CLASS ROOM ACTION RESEARCH )

JUDUL :
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMAHAMAN KONSEP MOLMELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSINGSECARA BERKELOMPOK PADA KELAS X NPLSEMESTER II TAHUN PENDIDIKAN 2008-2009
DI SMK NEGERI 2 KABUPATEN JEMBRANA

OLEH :
DWI SETIJADJI, S.Pd
NIP : 19720517 199401001

SMK NEGERI 2 NEGARA
JL. KRESNA, DS. BALUK, KEC. NEGARA, JEMBRANA-BALI
TAHUN 2009

LEMBAR PENGESAHAN,
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMAHAMAN KONSEP MOLMELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSINGSECARA BERKELOMPOK PADA KELAS X NPLSEMESTER II TAHUN PENDIDIKAN 2008-2009
DI SMK NEGERI 2 KABUPATEN JEMBRANA

Mata Diklat : Ilmu Kimia
Penyusun : Dwi Setijadji, S.Pd
Lokasi Penelitian : SMK Negeri 2 Negara
Lama Penelitian : 4 bulan
Biaya Penelitian : Rp. -
Sumber Dana : -
Tempat Pembuatan : SMK Negeri 2 Negara

Negara, 5 Januari 2009
Kolaborator PTK Peneliti
SMK Negeri 2 Negara


Ir Yohanis Ano Dwi Setijadji, S.Pd
NIP : 196312311994031131 NIP : 19720517199401001


Menetahui
Kepala SMK Negeri 2 Negara


Drs. I Ketut Gunawan
NIP : 196306021995121002


I. JUDUL
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMAHAMAN KONSEP MOL MELALUI PENDEKATAN PROBLEM POSING SECARA BERKELOMPOK PADA KELAS X NPL SEMESTER II TAHUN PENDIDIKAN 2008-2009
DI SMK NEGERI 2 KABUPATEN JEMBRANA

II PENDAHULUAN
A. Deskripsi Masalah
Dalam pengajaran Kimia banyak guru yang tidak sadar pentingnya pemahaman materi Konsep Mol dalam pembelajaran dasar dalam Kimia. Ini karena Konsep Mol sebagai dasar dari pembelajaran kimia yang berhubungan dengan hitungan. Karena didukung kemampuan siswa yang heterogen dalam penguasaan perhitungan para guru di SMK terasa setelah masuk pada materi-materi yang berhubungan dengan Konsep Mol tersebut (stokiometri, laju reaksi, kesetimbangan kimia dll). Banyak guru yang cenderung dalam mengejar waktu sesuai dengan agenda mengajar. Banyak Guru dalam pembelajaran disekenario metode pembelajarannya dengan memperbanyak latian-latian, yang mana cara ini tidak sepenuhnya dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan konsep Kimia khususnya Konsep Mol.
Setelah diadakan pengkajian melalui Tindakan Kelas maka dapat diketahui bahwa salah satu penyebab siswa tidak mampu menerapkan konsep Kimia khususnya Konsep Mol adalah merasa belum mampu mengerjakan soal yang sedikit berbeda dengan contoh soal buatan Guru. Padahal soal-soal yang dibuat guru pada saat Ulangan Harian maupun Ulangan Semester bentuknya relatif mirip dengan contoh soal yang dibuat guru pada saat pembelajaran. Siswa seharusnya dapat menerapkan konsep Kimia khususnya Konsep Mol yang telah dipelajari untuk menyelesaikan soal-soal buatan guru. Oleh karena itu siswa perlu memiliki pengalaman yang bervariasi dalam membuat soal dan mengerjakannya.
Selain itu guru belum mampu menciptakan suasana pemberian tugas yang menarik dan menyenangkan, siswa kurang termotivasi dan merasa terbebani dalam belajar Kimia. Oleh karena itu perlu diciptakan formula baru dalam pemberian tugas agar siswa lebih tertarik dan termotivasi belajar Kimia sehingga kemampuan siswa dalam menerapkan konsep Kimia khususnya Konsep Mol dapat meningkat.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : “ Apakah melalui pendekatan Problem Posing kemampuan siswa dalam menerapkan konsep Mol meningkat?”.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum yang menjadi tujuan dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini :
a). Ingin memperoleh gambaran yang jelas tentang pengaruh Pendekatan Problem Posing tentang peningkatan motivasi belajar bagi siswa pada mata pelajaran Kimia khususnya pokok bahasan Konsep Mol.
b). Ingin memperoleh gambaran yang jelas tentang pengaruh Pendekatan Problem Posing tentang keaktifan belajar siswa.
c). Ingin memberi masukkan kepada pengajar Kimia tentang pentingnya Pendekatan Problem Posing dalam pembelajaran Kimia
2. Tujuan Khusus
Tujuan Pokok dalam Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menerapkan Konsep Mol melalui pemberian tugas dengan strategi Pendekatan Problem Posing

D. Manfaat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas mempunyai nilai ganda yang bersifat dimensional artinya sangat bermanfaat bagi semua pihak diantaranya :
1. Bagi siswa :
a). Meningkatkan kemampuan dalam menerapkan Konsep Mol
b). Meningkatkan keaktifan belajar siswa.
c). Melatih berpikir kritis dan ilmiah.

2 Bagi Guru
a). Sebagai masukkan atau pedoman dalam penyusunan skenario pembelajaran.
b). Meningkatkan Kinerja Guru melalui perbaikan kualitas pembelajaran Kimia
c). Dapat memanfaatkan potensi siswa dalam pembuatan soal yang akan kerjakan
oleh siswa lain pada kelompok yang berbeda.
d) Dapat sebagai daya dorong dalam mengembangkan kreatifitas guru khususnya
pengembangan logika, pratika dan etika dalam bidang pendidikan.

3 .Bagi Sekolah
a). Dapat menyediakan fasilitas belajar yang lebih baik, sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan optimal.
b) Dapat mengoptimalkan peranan Guru Kimia dalam hal peningkatan sumber daya
manusia

III. KAJIAN PUSTAKA DAN RENCANA TIDAKAN
A. Kajian Teoritik
B. Rencana Tindakan
Adapun rencana tindakan yang dilakukan dalam penelitian ini :
1. Perencanaan
a. Mempersiapkan materi rencana strategis
b. Menentukan standar penelian
c. Mempersiapkan Instrumen yang diperlukan dalam penelitian

2. Tindakan
a. Menyampaikan tujuan pembelajarann kepada peserta diklat
b. Menerapkan metode diskusi dan problem posing

3. Pengamatan
Peneliti menggunakan metode diskusi dan problem posing dengan mengoservasi dan mengamati dari awal sampai akhir dari proses diklat sesuai aspek yang sudah ditentukan.

4. Dari hasil pengamatan tersebut dapat dievaluasi sehingga dapat ditentukan dan diukur keberhasilan atau kegagalan sehingga dapat dilakukan upaya-upaya selanjutnya untuk mencapai tujuan semula.
C. Kerangka Berpikir
Dalam hal ini kerangka berpikir yang akan digunakan oleh peneliti sebagai berikut :

IV. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
4.1 Desain Penelitian
Penelitian direncanakan dengan mengimplementasikan penelitian tindakan kelas
yang meliputi komponen-komponen :
1). Perencanaan / Planning
2). Tindakan / Acting
3). Observasi / Obserfing
4). Refleksi / Reflekting
Penelitian berlangsung selama 3 bulan dari tanggal 14 Bulan Januari 2009 sampai dengan tanggal 1 Bulan Maret 2009 terpotong 2 minggu mulai tanggal 16 – 28 Maret 2009 libur hari raya Galungan dan Kuningan) yang terbagi dalam 1 kegiatan prasiklus , 2 Siklus diakhiri dengan evaluasi umum masing-masing siklus dengan alokasi setiap akhir siklus diakhiri dengan refleksi dan replanning untuk melanjutkan pada masing-masing kegiatan( prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 )

4.2 Setting dan Karakteristik Penelitian
Penelitian tindakan kelas dilaksanakan di SMK Negeri 2 Negara Kab. Jembrana dengan mitra sesama pengajar Kimia dan pengajar Adaktif, sedangkan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

B. Persiapan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dalam 1 kegiatan pra siklus dan 2 Siklus. Persiapan Penelitian dilaksanakan pada tanggal, 14 - 28 Januari 2009 bertempat di SMK Negeri 2 Negara Kab. Jembrana. Adapun hal-hal yang dihabas dan dikerjakan pada tahap persiapan penelitian ini adalah :
1. Membuat perangkat pembelajaran seperti program tahunan, program semester dan
rencana pengajaran.
2. Menyusun jadwal pertemuan antara guru mitra / kolaborator.
3. Menyiapkan kertas kosong untuk menulis soal dan menulis jawaban soal dengan
ukuran A4 atau tergantung pada masing-masing guru.
4. Menyamakan persepsi dan memperagakan pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan
di kelas.
5. Merekapitulasi hasil penugasan pembuatan soal pokok bahasan Konsep Mol (hubungan mol dengan massa) yang belum menggunakan metode diskusi kelompok (Problem Posing) sebagai data awal atau pra siklus.


C. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan membuat catatan harian atas kejadian selama proses belajar mengajar dan membuat test akhir Siklus.
Untuk melaksanakan kegiatan ini guru mempersiapkan instrument atau alat yang digunakan untuk mengumpulkan data, yaitu lembar observasi, blok note dan lembar soal tes akhir Siklus.
Nilai rata-rata pada akhir kegiatan untuk mendapatkan nilai ulangan harian pada kompetensi dasar 4.1 konsep mol digunakan rumus sebagai berikut :


Keterangan :
NA : Nilai akhir
Ea : Nilai Evaluasi
NPs : Nilai Prasiklus
NS1 : Nilai Siklus 1
NS2 : Nilai Siklus 2
Adapun langkah – langkah yang dapat dilakukan dalam penerapan pemberian tugas dengan Pendekatan Diskusi Pada pra siklus dan Problem Posing pada siklus 1 dan 2 adalah sebagaimana tercantum dalam Tabel 1 dibawah ini :

D. RENCANA ANGGARAN
-

E. JADWAL PENELITIAN

Jumat, 16 Oktober 2009

Catatan Buatku dan Mungkin sama dengan_Mu

Catatan Buatku dan Mungkin sama dengan_Mu

Pagi bangun yang tidak dengan kesadaran sendiri, yang harus dibangunkan alarm berulang ulang langsung aktifitas ditempat kerja.Sampai ditempat kerja rutinitas setiap hari berjalan biasa. Diawali berkerumun di meja absen untuk mendaftarkan diri bahwa semua sudah siap menjalankan tugas. Berlanjut sebelum jam 7 buka agenda harus kemana untuk melanjutkan aktifitas sampai jam 2 siang. 7 jam waktu yang panjang tapi kenyataannya banyak waktu yang terbuang yang gak jelas walaupun jelas prioritas tugas tetap nomor satu yang harus diutamakan.
Monoton setiap hari, rasa bosan kadang-kadang nempel dibenak. Kadang juga sadar rasanya ada yang lain dalam hidup ini. Tapi semua hilang pas kalau waktu luang ketemu teman ngobrol ngalor ngidul, atau pas ada internet kosong buka atau kirim e-mal atau fasebookan. Jarang sekali diri ini merasa bangga atas prestasi sendiri malah banyak rasa keluh kesah yang muncul. Sering muncul pertanyaan-pertanyaan yang tak terjawab : Kenapa ya …?, Gimana ya…? . Yang Jelas ada sesuatu yang pingin aku curhatkan pada waktu ini yang setiap saat berjalan tanpa henti bak bias balik lagi dan gak bias pindak ke waktu lain.
“Mengapa selama ini gak kepikiran untuk berpikir maju”
“Mengapa gak coba bikin sesuatu yang mendukung tugasku setiap hari”
“Mengapa kalau nge-net gak cari jurnal-jurnal ilmiah atau Tanya ke tuan Google
untuk mencarikan sesuatu yang inofatip”
“Mengapa gak coba menginofasi diri “
“Mengapa tidak mencoba yang orang lain bisa buat “
“Mengapa…!
“Mengapa…!
“Mengapa…!
“Apa ya penyebabnya… ?”
Semua akan terjawab saat ini…!!!!!!
Ternyata hati dan perasaan ini masih terbungkus oleh perasaan yang tidak ada artinya.
“Lebih enak santai dari pada harus berpikir lebih”
“Demikian saja cukup”
“Diam adalah emas”
Untuk Menjawab semuanya kata yang pas adalah cukup satu kata saja yaitu TANTANGAN.
Tantangan adalah suatu pola berpikir untuk maju yang sebetulnya dimiliki oleh manusia kalau dia sadar untuk maju dalam setiap sekmen hidup ini. Tantangan yang utama dari orang yang pingin maju adalah tantangan dari dirinya sendiri bukan dari orang lain. Orang yang bisa menjinakkan tantangan yang muncul dari dirinya sendiri maka bisa menjalankan hidup dengan enjoy dengan tidak selalu terbebani oleh kehidupannya sendiri dan bisa memenit hidup untuk menjadi manusia yang kompeten. Tantangan adalah sebagai cambuk diri. Tantangan tidak ditunggu tapi tantangan bisa diciptakan dengan pola berpikir kita.
Tantangan hidup tidak bisa dihindari tapi besar kecilnya tantangan tergantung pada si manusia tersebut untuk menantang sendiri hidup ini jika dalam dirinya pingin maju. Jadi Ibaratnya tantangan ini seperti pepatah “semakin tinggi pohon menjulang semakin besar angin yang meniupnya – semakin orang kerkeinginan maju maka semakin besar tantangan yang dihadapinya “.
Dengan curhatku ini kesadaran akan tantanganku juga bertambah lagi.
“ apa itu ?”
“ yang jelas apa yang tersirat pada tulisan ini bagaimana kenyataannya nanti ?” “ bisakah mewujudkan hasil jurhatan ini ?”.
Harus dicoba sedikit-demi sedikit untuk membiasakan yang tebangun dari kekurang sadaran, tidak perlu langsung jadi. Yang penting akan sadar adanya suatu tantangan modal besar untuk menyelesaikan semua tantangan.
“ Mampukah itu semua ? “
Yakin dengan semua, karena modal kedua yang harus ada adalah pikiran dan semuanya harus menyatu. Otak untuk mencari tantangan yang ada dan menjawab tantangan yang datang serta semuanya yang ada.
Tantangan hidup adalah perjuangan. Berjuang untuk hidup adalah menaklukkan tantangan yang ada dengan penuh kenyakinan bahwa tantangan yang tidak mungkin melebihi kemampuan yang ada ini sebagai modal ketiganya.

Jumat, 02 Oktober 2009

Motivasi Diri


MEMBANGKITKAN ANTUSIASME BELAJAR LEWAT MOTIVASI
(AWAKENING LEARNING ANTUSIASME THROUGH MOTIVATION)

Pekerjaan sebagai pendidik/guru merupakan suatu pekerjaan yang perlu perjuangan segenap jiwa raga karena tugas mendidik (≠ pengajar) berhubungan langsung dengan generasi jaman. Keberhasilan suatu system pendidik sangat variatif tergantung pada lingkungan tapi yang mendasar dalam keberhasilan dalam system mendidik adalah keberhasilan membangkitkan antusiasme belajar.

Hubungan antara pendidik dengan lingkungan yang terdidri dari masyarakat yang didalamnya ada orang tua siswa sangatlah erat tidak bias dipisahkan (wawasan wiyata mandala seharusnya orang tua siswa juga mengetahui) untuk mengkondisikan anak didik tidak monoton dalam belajar atau mengkondisikan belajar melalui motivasi-motivasi yang menarik. Pendidik sebagai pelaku utama dan masyarakat/ orang tua sebagai control sosialnya. Membangkitkan anak agar mencapai hasil yang memuaskan berarti kita harus member semangat untuk belajar dengan baik. Untuk mendorong agar anak melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dan lebih kreatif maka perlu terciptanya suasana belajar yang nyaman. Selain itu hubungan murid dan guru tetap terjaga harmonis, selain itu adanya hubungan yang terjaga seringnya guru memotivasi murid agar tercapainya hasil yang memuaskan Suatu prasyarat pokok dalam membangkitkan belajar murid yaitu dengan memastikan bahwa murid murid mampu melaksanakan kegiatan mereka secara baik. Murid murid yang cakap jauh lebih yakin akan kemampuan mereka dan lebih termotivasi.

Untuk merangsang motivasi keanak didik perlu adanya kepastian bahwa murid tersebut cakap dan guru menyesuaikan kebutuhan individu mereka. Bahkan bila memungkinkan memberikan nasehat berdasarkan alasan bahwa anak didiknya akan meningkatkan upayanya bila mereka diberi nasehat atau darongan tertentu bila hasil belajarnya bagus. Selain memberi nasehat perlu juganya guru memberikan pujian yang positif. Anak senang dipuji bila mereka telah belajar dengan baik, kalau mereka telah melakukan usaha extra dan menerima pujian atas belajarnya yang telah diselesaikan dengan baik akan membuat mereka merasa bahwa usahanya cukup. berharga.Ini bisa dilakukan dengan cara :
a. Mengenali situasi kapan anak didik harus dipuji dan bukanya membiarkan
Hasil belajarnya yang bagus lewat begitu saja tanpa diperhatikan.
b. Meluangkan waktu untuk mengatakan “ Bagus Sekali “
c. Memberikan pujian tanpa syarat.

Banyak orang berkeyakinan salah bila mereka bisa menggunakan pujian untuk sebagian hal yang benar, untuk mempermanis bagian yang tidak benar. Akan tetapi, mereka yang menerima kritik hanya akan mengingat kritik anda dan bukan pujian anda. Ini akan memberikan efek mengurangi motivasi mereka serta mengurangi tingkat belajar yang hampir bagus. Meskipun demikian memang perlu mengkritik yang kontruktif lakukanlan selanjutnya setelah belajarnya diselesaikan berikan pujian yang diperlukan. Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa anda melakukan semua ini secara benar-benar terpisah.
Begitu anak didik belajar dengan motivasi tinggi maka pendidik perlu mempertahankan momentum mereka, ini bisa dilakukan dengan selalu mengawasi standar dan semangat juang mereka.

Ada beberapa cara praktis untuk mempertahankan motivasi tetap tinggi :
1. Selalu Memberi Informasi Pendidik harus memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada anak didikadalah benar dan terbaru esuai dengan informasi yang ada. Pendidik dapat melakukan hal tersebut dengan cara :
a. Pendidik harus tahu sendiri mengetahui apayang sedang terjadi.
b. Memberitahu anak didk tentang informasi yang pendidik ketahui, begitu
pendidik mendapatkannya.
c. Menjelaskan tentang bagaimana informasi bisa mempengaruhi mereka.
Kurangnya pengetahuan biasanya dapat menurunkan semangat juang dan begitu juga motivasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa anda meneruskan informasi secara akurat dan segera, kalau bisa dengan tatap muka langsung.
2. Mempertahankan Belajar.
Begitu motivasi sudah ada, guru perlu memastikan bahwa setandar belajar tetap tinggi.
Ada tiga cara dasar untuk melakukan hal ini :
a. Melakukan pemeliharaan rutin
b. Melakukan pemeriksaan besar-besaran jika diperlukan.
c. Melakukan peninjauan kembali secara rutin hasil belajarnya.
Agar lebih evektif guru harus melaksanakan secara positif dan membesarkan hati.

3. Pemeliharaan Dari Hari ke Hari
Tidak peduli betapa bermotivasinya anak, mereka perlu mengetahui bahwa usaha merekadihargai. Mereka juga akam menghargai kalau diberi nasehat, bila mereka bias mengerjakannya dengan lebih baik sebelum itu menjadi masalah besar. Anak didik akan kehilangan semangat belajar kalau diberitahu bahwa mereka telah mengerjakan sesuatu secara tidak benar setelah beberapa waktu, padahal kalau mereka diberitahu lebih awal keadaanya bisa sama sekali lain. Ini berarti guru harus selalu mengawasi apa yang sedang terjadi, untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar sehingga anda dapat langsung membuat penesuaian kecil bilamana diperlukan. Anda bisa melakukan hal ini dengan cara :
Menunjukkan perhatian kepada mereka sebagai manusia dan bukan hanya kepada pekerjaan mereka.
a. Mengajak mereka untuk berdiskusi tentang bagaimana kondisi belajar mereka dan memberi mereka nasehat praktis bila dipeerlukan.
b. Mengemukakan bagian-bagian kecil yang perlu diperbaiki dan mendiskusikan
Apa yang diperbuat.
Anak merasa senang bila apa yang mereka kerjakan diperhatikan dan bahawa mereka memainkan peranan yang cukup penting.

4. Pemeriksaan Besar-Besaran.
Kadang kadang, tidak peduli betapa kerasnya usaha anda untuk memotivasi anak didk dan membesarkan hati mereka untuk mencapai apa yang diperlukan, belajar mereka tetap saja dibawah standart dan jelas bahwa mereka tidak termotivasi. Dengan mudah diasumsikan bahwa ini disebabkan karena keengganan atau buruknya prilaku, anda sebagai guru pasti tergoda untuk menyatakan kegusaran dan kejengkelan seperti “ Sudah berapa kali saya katakan kepadanya.......?”. Dia tidak pernah mengerjakan apa yang mestinya dia lakukan”. Tanpa menyadari efeknya yang menghilangkan motivasi orang lain dalam jarak pendengaran. Daripada bereaksi secara antagonis, menunjukkan kejengkelan atau menjadi marah, sebagai pendidik harus bisa mengendalikan perasaan dan merencanakan serangkaian tindakan
a. Menetapkan waktu untuk menemui anak didik secara pribadi dan memastikan
bahwa tidak ada orang lain yang mendengarkannya.
b. Mencari tahu mengapa belajarnya dibawah standar
c. Menyepakati satu rangkaian tindakan untuk meningkatkan mutu belajar.

5. Mengendalikan Pengaruh.
Kepribadian individu dapat mempengaruhi tingkat semangat juang. Bagaimana
keribadian ini dikendalikan ini sangat pentingapabila anda ingin mempertahankan keyakinan.Suatu sikap negatif yang sulit untuk dirubah bisa merusak semua upaya yang sudah disusun dan terencana. Anak yang bermotivasi mempunyai pengaruh positif dan antusias tinggi ini akan mempengaruhi dan menyebar keanak didik lain.
Kalau anda sebagai pendidik bisa memanfaatkan dinamisme ini maka akan mudah untuk mengendalikan anak didik anda Jadi intinya untuk mempertahankan motivasi yang sudah tinggi memerlukan usaha yang sama kerasnya dengan usaha pada waktu anda mulai membangkitkan motivasi. Mempertahankan semangat juang menuntut pendidik untuk tetap waspada terhadap tanda tandanya menurunnya motivasi. Dengan terdeteksinya setiap perubahan tingkat antusiasme maka tindakan yang tepat dapat diambil untuk memulihkan keadaan dan mempertahankan tingkat belajar yang optimal.

Kamis, 01 Oktober 2009

wajah-wajah ceria






























pepesan



PENGALAMAN ADALAH GURU YANG PALING BAIK
GURU YANG BAIK ADALAH GURU YANG BERPENGALAMAN
GURU YANG BAIK YANG DIPERLAKUKAN KURANG BAIK OLEH ORANG BAIK-BAIK JUGA PENGALAMAN
KARENA
ORANG BAIK BIASANYA LEBIH BERPENGALAMAN.