Senin, 10 Mei 2010

hari pendidikan

PGRI-Ku Sayang, PGRI-Ku ½ Malang
Oleh : Dwi Setijadji*)

Ilustrasi :
Bicara masalah pendidikan tidak bisa lepas dengan guru, bicara guru juga tidak bisa lepas dengan organisasi guru yaitu PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia).
Penulis mengibaratkan keterkaitan antara Pendidik →Guru→PGRI adalah samudra yang luas yang penuh misteri. Semakin disebrangi semakin menantang, untuk bisa menyebranginya perlu nahkoda yang tajam membaca situasi , tajam mata piker dan mata hati untuk menaklukkan samudra yang tanpa batas. Guru adalah Nahkoda Pendidikan dari masa kemasa, didalam pikiranya dan hatinya kualitas generasi bangsa berada.

Dasar
Sistim pendidikan masa kini dengan sistim pendidikan masa lalu sangan berbeda jauh. Sistim Pendidikan masa lalu bersifat tertutup. Sistem pendidikan masa kini sifatnya terbuka,tetapi pelaku pendidik yaitu Guru masih harus memegang prinsip “digugu dan ditiru” yang mencerminkan kewibawaan, dewasa, pribadi yang bijaksana dan mempunyai watak yang terpuji dalam pandangan anak didik dan masyarakat. Guru sebagai pusat informasi harus penuh inofasi kungan ,Drs. Muhammad Ikhsan M.Pd pernah menyatakan bahwa guru sebagai agen reformasi didalam dunia pendidikan bukan dalam arti pendidikan yang sempit tidak hanya dalam lingkungan sekolah saja tapi juga pada lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Guru harus menjadi sosok yang dikagumi. Bangga menampilkan diri sebagai sosok guru di era kompetensi dewasa ini adalah sebuah kepantasan berbeda dengan kondisi guru masa lalu yang terbelenggu oleh situasi.
Tuntutan yang sekarang harus diperhatikan setiap pelaku Pendidik adalah adanya kompetensi profesionalisme yang secara esensial meliputi 3 demensi pokok yaitu : 1. Science dan Knowledge, 2. Skill, 3. Organisasi Profesi . Guru yang professional harus bisa mengembangkan ke tiga pilar tersebut karena guru sebagai sentral wajah pendidikan. Terpuruknya Negara selama ini salah satu akibatnya dari rendahnya system pendidikan selama ini yang dikesampinkan oleh penguasa dan tunduk takluk pada keadaan. Guru yang professional adalah guru yang mampu menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam serta mampu mengembangkan materi tersebut dengan konsep keterkaitan secara universal dan menerapkan konsep-konsep keilmuwan, disamping itu guru juga harus mampu mengeksplorasi konsep dan metode keilmuannya, melakukan penelitian yang akan menambah kasanah pembelajaran.

Tantanga Para Guru
Tantangan Guru pada masa sekarang tidak tambah sedikit tetapi semakin menggunung.
Tantangan secara nasional diantaranya :
1. Distribusi guru yang tidak merata, banyak daerah-daerah yang sangat kekurangan tenaga pendidik mulai tingkat dasar sampai pada tingkat atas.. Masih banyak sekolah yang digambarkan seperti “Laskar Pelangi” karya Andrea Hirata yang dimainkan oleh Cut Mini sebagai bu Muslimah.
2. Rendahnya kualifikasi tingkat pendidikan Guru, ditambah kompetensi yang tidak menunjang baik kompetensi Paedagogik, kepribadian, profesionalisme maupun sosial yang menyebabkan masyarakat masih memandang pendidikan sebelah mata.
Tantangan Secara Global bagi Guru adalah :
1. Minimnya penguasaan Iptek diantaranya Komputer dan alat Komunikasi serta bisa mengantisipasi akibanya.
2. Rendahnya penguasaan komunikasi dengan bahasa Internasional yang menyebabkan kompetisi antar pendidik secara internasional sangatlah minim sekali
Secara Logika sederhana “mungkinkah dengan keadaan guru yang tidak professional akan menghasilkan anak didik yang siap jual”. Siap jual pada dunia usaha dan siap dan bisa bersaing pada pendidikan tingkat tinggi.
Maka dari itu untuk mewujudkan cita-cita mulia dari guru “MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA” organisasi pofesi yang dimiliki Guru berupa PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) harus bisa menjembatani semuanya.

Apa Yang Sudah Dilakukan PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) ?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut harus dibedakan menjadi 2 kepengurusan :
1. Pengurus Pusat.
a. Semenjak di bukanya kran reformasi tahun 1997 PGRI mereformasi diri sebagai organisasi profesi, ketenagakerjaan dan perjuangan yang bersifat unitaristik, independen dan nonpolitik.
b. Untuk meningkatkan harkat dan martabat guru PGRI terus berjuang, terbukti tahun 1998 PGRI mengegulkan untuk anggaran pendidikan dalam APBN sebesar 20 % sesuai yang diamantkan UUD 1945 pasal 31, amandemen UUD tahun 2003 yang disahkan olek MPR dan UU Pendidikn Nasional No. 20/2003 Tentang Sistim Pendidikan Nasional , yang diperjuangkan kurang lebih selama 3 tahun.
c. Mengawal dan mendorong lahirnya UU Sisdiknas dan mendesak lahirnya PP tentang Sisdiknas.
Kiranya masih banyak lagi yang diperjuangkan PGRI pusat, akan tetapi harus diakui bersama perjuangan PGRI belum maksimal. Hal ini disebabkan :
a. Belum kuatnya PGRI sebagai kekuatan penekan
b. Kurangnya political will dari pemerintahan dan birokrasi pendidikan
2. Pengurus Daerah/Kabupaten/Kota
Untuk menjawab apa yang sudah dikerjakan kepengurusan daerah jawaban yang pas adalah Tanda Tanya Yang Besar. PGRI didaerah sepertinya mati suri. Padahal sangat banyak yang harus diperjuangkan kepengurusan PGRI daerah :
a. Memperjuangkan tambahan penghasilan berupa tunjangan/insentif supaya ada pemerataan antar daerah.
b. Mengawal kuota peserta Sertifikasi supaya tidak tersusupi adanya peserta yang diluar jalur.
c. Sebagai prakarsa adanya seminar, symposium, pelatian dan sejenisnya yang hubungannya dengan peningkatan kinerja, metodologi pembelajaran dan lain-lain, mulai dari tingkat Tk sampai tingkat atas. Supaya anggota PGRI tidak terjangkiti 11 penyakit bagi guru yang menular.
11 Penyakit guru yang perlu dihindari :
1. Kudis : Kurang Disiplin
2. Kram : Kurang Trampil
3. Tipes : Tidak Punya Selera
4. Mual : Mutu Amat Lemah
5. Asma : Asal Masuk
6. Kusta : Kurang Stategi
7. TBC : Tidak Bisa Computer
8. Asam Urat : Asal sampekan Materi, Urutan Kurang Akurat
9. Lesu : Lemah Sumber
10. Diare : Di Kelas Anak-anak Remehkan
11. Ginjal : Gajinya Nihil, Jarang Aktif & Lambat.
f. Tidak pernah menciptakan suasana kompetisi. Yang menyebabkan para anggotanya tidak merasa tertantang yang menyebabkan para anggota PGRI hanya bersifat pasrah yang akibatnya akan berpengaruh sifat anggota yang pasif.. Francis Bacon mengatakan suatu organisasi harus membebaskan anggotanya dari pandangan atau kenyakinan yang menyesatkan.
Ada 4 idola yang diyakininya :
1. The Idols of cave
2. The Idols of market place
3. The Idils of theatre
4. The Idols of tribe
g. Mengevaluasi hasil dan pelaksanaan ujian nasional, sehingga PGRI pro aktif dan bertanggung jawab terhadap mutu pendidikan di daerah.

Penutup
PGRI adalah organisasi profesi untuk guru, apakah semua guru dari TK – Tingkat Atas swasta dan negeri sudah ternaungi ?.
PGRI adalah organisasi yang semua anggotanya profesional kapan sumbangsihnya untuk PGRI diberikan.
PGRI harus bisa Independen tidak tetarik oleh arus kekuasaan yang menyebabkan control terhadap mutu pendidikan sangat lemah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar