Jumat, 02 Oktober 2009

Motivasi Diri


MEMBANGKITKAN ANTUSIASME BELAJAR LEWAT MOTIVASI
(AWAKENING LEARNING ANTUSIASME THROUGH MOTIVATION)

Pekerjaan sebagai pendidik/guru merupakan suatu pekerjaan yang perlu perjuangan segenap jiwa raga karena tugas mendidik (≠ pengajar) berhubungan langsung dengan generasi jaman. Keberhasilan suatu system pendidik sangat variatif tergantung pada lingkungan tapi yang mendasar dalam keberhasilan dalam system mendidik adalah keberhasilan membangkitkan antusiasme belajar.

Hubungan antara pendidik dengan lingkungan yang terdidri dari masyarakat yang didalamnya ada orang tua siswa sangatlah erat tidak bias dipisahkan (wawasan wiyata mandala seharusnya orang tua siswa juga mengetahui) untuk mengkondisikan anak didik tidak monoton dalam belajar atau mengkondisikan belajar melalui motivasi-motivasi yang menarik. Pendidik sebagai pelaku utama dan masyarakat/ orang tua sebagai control sosialnya. Membangkitkan anak agar mencapai hasil yang memuaskan berarti kita harus member semangat untuk belajar dengan baik. Untuk mendorong agar anak melakukan pekerjaannya dengan lebih baik dan lebih kreatif maka perlu terciptanya suasana belajar yang nyaman. Selain itu hubungan murid dan guru tetap terjaga harmonis, selain itu adanya hubungan yang terjaga seringnya guru memotivasi murid agar tercapainya hasil yang memuaskan Suatu prasyarat pokok dalam membangkitkan belajar murid yaitu dengan memastikan bahwa murid murid mampu melaksanakan kegiatan mereka secara baik. Murid murid yang cakap jauh lebih yakin akan kemampuan mereka dan lebih termotivasi.

Untuk merangsang motivasi keanak didik perlu adanya kepastian bahwa murid tersebut cakap dan guru menyesuaikan kebutuhan individu mereka. Bahkan bila memungkinkan memberikan nasehat berdasarkan alasan bahwa anak didiknya akan meningkatkan upayanya bila mereka diberi nasehat atau darongan tertentu bila hasil belajarnya bagus. Selain memberi nasehat perlu juganya guru memberikan pujian yang positif. Anak senang dipuji bila mereka telah belajar dengan baik, kalau mereka telah melakukan usaha extra dan menerima pujian atas belajarnya yang telah diselesaikan dengan baik akan membuat mereka merasa bahwa usahanya cukup. berharga.Ini bisa dilakukan dengan cara :
a. Mengenali situasi kapan anak didik harus dipuji dan bukanya membiarkan
Hasil belajarnya yang bagus lewat begitu saja tanpa diperhatikan.
b. Meluangkan waktu untuk mengatakan “ Bagus Sekali “
c. Memberikan pujian tanpa syarat.

Banyak orang berkeyakinan salah bila mereka bisa menggunakan pujian untuk sebagian hal yang benar, untuk mempermanis bagian yang tidak benar. Akan tetapi, mereka yang menerima kritik hanya akan mengingat kritik anda dan bukan pujian anda. Ini akan memberikan efek mengurangi motivasi mereka serta mengurangi tingkat belajar yang hampir bagus. Meskipun demikian memang perlu mengkritik yang kontruktif lakukanlan selanjutnya setelah belajarnya diselesaikan berikan pujian yang diperlukan. Maksudnya adalah untuk memastikan bahwa anda melakukan semua ini secara benar-benar terpisah.
Begitu anak didik belajar dengan motivasi tinggi maka pendidik perlu mempertahankan momentum mereka, ini bisa dilakukan dengan selalu mengawasi standar dan semangat juang mereka.

Ada beberapa cara praktis untuk mempertahankan motivasi tetap tinggi :
1. Selalu Memberi Informasi Pendidik harus memastikan bahwa informasi yang diberikan kepada anak didikadalah benar dan terbaru esuai dengan informasi yang ada. Pendidik dapat melakukan hal tersebut dengan cara :
a. Pendidik harus tahu sendiri mengetahui apayang sedang terjadi.
b. Memberitahu anak didk tentang informasi yang pendidik ketahui, begitu
pendidik mendapatkannya.
c. Menjelaskan tentang bagaimana informasi bisa mempengaruhi mereka.
Kurangnya pengetahuan biasanya dapat menurunkan semangat juang dan begitu juga motivasi. Oleh karena itu, pastikan bahwa anda meneruskan informasi secara akurat dan segera, kalau bisa dengan tatap muka langsung.
2. Mempertahankan Belajar.
Begitu motivasi sudah ada, guru perlu memastikan bahwa setandar belajar tetap tinggi.
Ada tiga cara dasar untuk melakukan hal ini :
a. Melakukan pemeliharaan rutin
b. Melakukan pemeriksaan besar-besaran jika diperlukan.
c. Melakukan peninjauan kembali secara rutin hasil belajarnya.
Agar lebih evektif guru harus melaksanakan secara positif dan membesarkan hati.

3. Pemeliharaan Dari Hari ke Hari
Tidak peduli betapa bermotivasinya anak, mereka perlu mengetahui bahwa usaha merekadihargai. Mereka juga akam menghargai kalau diberi nasehat, bila mereka bias mengerjakannya dengan lebih baik sebelum itu menjadi masalah besar. Anak didik akan kehilangan semangat belajar kalau diberitahu bahwa mereka telah mengerjakan sesuatu secara tidak benar setelah beberapa waktu, padahal kalau mereka diberitahu lebih awal keadaanya bisa sama sekali lain. Ini berarti guru harus selalu mengawasi apa yang sedang terjadi, untuk memastikan bahwa semuanya berjalan lancar sehingga anda dapat langsung membuat penesuaian kecil bilamana diperlukan. Anda bisa melakukan hal ini dengan cara :
Menunjukkan perhatian kepada mereka sebagai manusia dan bukan hanya kepada pekerjaan mereka.
a. Mengajak mereka untuk berdiskusi tentang bagaimana kondisi belajar mereka dan memberi mereka nasehat praktis bila dipeerlukan.
b. Mengemukakan bagian-bagian kecil yang perlu diperbaiki dan mendiskusikan
Apa yang diperbuat.
Anak merasa senang bila apa yang mereka kerjakan diperhatikan dan bahawa mereka memainkan peranan yang cukup penting.

4. Pemeriksaan Besar-Besaran.
Kadang kadang, tidak peduli betapa kerasnya usaha anda untuk memotivasi anak didk dan membesarkan hati mereka untuk mencapai apa yang diperlukan, belajar mereka tetap saja dibawah standart dan jelas bahwa mereka tidak termotivasi. Dengan mudah diasumsikan bahwa ini disebabkan karena keengganan atau buruknya prilaku, anda sebagai guru pasti tergoda untuk menyatakan kegusaran dan kejengkelan seperti “ Sudah berapa kali saya katakan kepadanya.......?”. Dia tidak pernah mengerjakan apa yang mestinya dia lakukan”. Tanpa menyadari efeknya yang menghilangkan motivasi orang lain dalam jarak pendengaran. Daripada bereaksi secara antagonis, menunjukkan kejengkelan atau menjadi marah, sebagai pendidik harus bisa mengendalikan perasaan dan merencanakan serangkaian tindakan
a. Menetapkan waktu untuk menemui anak didik secara pribadi dan memastikan
bahwa tidak ada orang lain yang mendengarkannya.
b. Mencari tahu mengapa belajarnya dibawah standar
c. Menyepakati satu rangkaian tindakan untuk meningkatkan mutu belajar.

5. Mengendalikan Pengaruh.
Kepribadian individu dapat mempengaruhi tingkat semangat juang. Bagaimana
keribadian ini dikendalikan ini sangat pentingapabila anda ingin mempertahankan keyakinan.Suatu sikap negatif yang sulit untuk dirubah bisa merusak semua upaya yang sudah disusun dan terencana. Anak yang bermotivasi mempunyai pengaruh positif dan antusias tinggi ini akan mempengaruhi dan menyebar keanak didik lain.
Kalau anda sebagai pendidik bisa memanfaatkan dinamisme ini maka akan mudah untuk mengendalikan anak didik anda Jadi intinya untuk mempertahankan motivasi yang sudah tinggi memerlukan usaha yang sama kerasnya dengan usaha pada waktu anda mulai membangkitkan motivasi. Mempertahankan semangat juang menuntut pendidik untuk tetap waspada terhadap tanda tandanya menurunnya motivasi. Dengan terdeteksinya setiap perubahan tingkat antusiasme maka tindakan yang tepat dapat diambil untuk memulihkan keadaan dan mempertahankan tingkat belajar yang optimal.

6 komentar:

  1. Motivasi yang bagus. Ditunggu postingan selanjutnya.

    BalasHapus
  2. Ninik Indrawati08 Oktober, 2009 14:13

    Motivasi sudah baik.
    Kalau boleh saya tambahkan :
    Memotivasi peserta didik:
    1. Pandangan pertama mereka terhadap kita (profile guru)

    2. Motivasi yang kita berikan sebelum masuk ke materi ajar
    (pada RPP langkah pertama: pendahuluan). Kita sebagai guru harus memberikan umpan atau motivasi kepada peserta didik bagaimana mereka tertarik dengan materi yang akan kita berikan, dan kalu bisa motivasi itu bisa menimbulkan pertanyaan dalam pikiran mereka. Jadi kalau bisa pertanyaan itu datangnya bukan dari guru, tetapi diusahakan muncul sendiri dari dalam pikiran mereka (akibat dari motivasi yang kita berikan ).

    3. Strategi pembelajaran yang kita gunakan hendaknya berubah-ubah. sehingga membuat mereka tidak jenuh.

    BalasHapus
  3. hehehe...motivasi, bagus...bagus...bro
    tp menurutku yg paling penting adalah bagaimana kita bsa jadi bagian dari anak2 didik...
    bagian rasa sayang, rasa empati, selalu ngerti bhsa mereka, ikuti dunia mereka n posisikan mereka sebagai pribadi2 yg sellu bsa diajak ngomong apa arti belajar....bkan sebagi org yg selalu diberi dan diberi....krn pelajar sekg pengnya didengar bukan disuruh mendengar....aku sellu bilang ke anak2 BELAJARLAH DG HATI YG SELALU TERSENYUM artnya iklhs jalani...

    BalasHapus
  4. lumayan tel fotomo kok lemu gawe kocomoto pisan kayak prof

    BalasHapus
  5. terus maju pantang mundur....merdeka !

    BalasHapus
  6. jangan lupa kasih makan nyemotnya ya !!

    BalasHapus